- Komodo sebagai satwa nasional
- Siluk merah sebagai satwa pesona dan
- Elang Jawa sebagai satwa langka.
|
Provinsi
|
Fauna
Identitas
|
Nama
Latin
|
|
Ceumpala Kuneng
|
||
|
Beo Nias
|
||
|
Kuau Raja
|
||
|
Serindit
|
||
|
Ikan Kakap
|
||
|
Harimau Sumatera
|
||
|
Ikan Belida
|
||
|
Mantilin
|
||
|
Beruang Madu
|
||
|
Gajah Sumatera
|
||
|
Badak Jawa
|
||
|
Elang Bondol
|
||
|
Macan Tutul Jawa
|
||
|
Kepodang Emas
|
||
|
Perkutut
|
||
|
Ayam bekisar
|
||
|
Jalak Bali
|
||
|
Rusa Timor
|
||
|
Biawak Komodo
|
||
|
Enggang Gading
|
||
|
Kuau Kerdil Kalimantan
|
||
|
Bekantan
|
||
|
Pesut Mahakam
|
||
|
Julang Sulawesi
|
||
|
Mandar Dengkur
|
||
|
Anoa
|
||
|
Maleo Senkawor
|
||
|
Ikan Bulalao
|
||
|
Tangkasi
|
||
|
Bidadari Halmahera
|
||
|
Nuri raja Ambon
|
||
|
Cendrawasih Merah
|
||
|
Cendrawasih 12 Kawat
|
Bunga Nasional Indonesia
Bunga nasional adalah tiga jenis bunga yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan harapan mampu mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia. Indonesia sendiri memiliki tiga bunga nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Indonesia Nomor 4/1993.[1] Spesies bunga yang ditetapkan sebagai bunga nasional dalam keputusan tadi adalah:- Bunga melati (Jasminum sambac) sebagai Puspa Bangsa[2].
- Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai Puspa Pesona[3].
- Bunga patma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai Puspa Langka[3].
Flora Identitas Provinsi di Indonesia
Berikut ini adalah Daftar Flora Identitas Provinsi di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989 tanggal 1 September 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah:- Aceh - Bunga Jeumpa (Michelia champaca)[4]
- Sumatera Utara - Kenanga (Cananga odorata)[5]
- Sumatera Barat - Murbei (Morus macroura)[6]
- Riau - Nibung (Oncosperma tigillarium)[7]
- Kepulauan Riau - Sirih (Piper betle)[8]
- Jambi - Pinang Merah (Cyrtostachys renda)[9]
- Sumatera Selatan - Duku (Lansium domesticum)[10]
- Bengkulu - Rafflesia Arnoldii (Rafflesia Arnoldii)[11]
- Kepulauan Bangka Belitung - Nagasari (Palaquium rostratum)[12]
- Lampung - Bunga asar (Mirabilis jalapa)[13]
- Banten - Kokoleceran (Vatica bantamensis)[14]
- DKI Jakarta - Salak condet (Salacca edulis)[15]
- Jawa Barat - Gandaria (Bouea macrophylla)[16]
- Jawa Tengah - Kantil (Michelia alba)[17]
- DI Yogyakarta - Kepel (Stelechocarpus burahol)[18]
- Jawa Timur - Sedap malam (Polyanthes tuberosa)[19]
- Kalimantan Barat - Tengkawang tungkul (Shorea stenoptera)[20]
- Kalimantan Selatan - Kasturi (Mangifera casturi)[21]
- Kalimantan Tengah - Tenggaring (Nephelium lappaceum)[22]
- Kalimantan Timur - Anggrek hitam (Coelogyne pandurata)[23]
- Sulawesi Utara - Longusei (Ficus minahasae)[24]
- Gorontalo - Gofasa, gupasa (Vitex cofassus)[25]
- Sulawesi Tengah - Eboni (Diospyros celebica)[26]
- Sulawesi Tenggara - Anggrek serat (Dendrobium utile)[27]
- Sulawesi Barat - Cempaka hutan kasar (Elmerrillia ovalis)[28]
- Sulawesi Selatan - Lontar (Borassus flabellifer)[29]
- Bali - Majegau (Dysoxylum densiflorum)[30]
- Nusa Tenggara Barat - Ajan kelicung (Diospyros macrophylla)[31]
- Nusa Tenggara Timur - Cendana (Santalum album)[32]
- Maluku - Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)[33]
- Maluku Utara - Cengkeh (Syzygium aromaticum)[34]
- Papua Barat - Matoa (Pometia pinnata)[35]
- Papua - Buah merah (Pandanus conoideus)[36]
- Bekas provinsi Timor Timur (Timor Leste) - Ampupu (Eucalyptus urophylla)
Pekan Olahraga Nasional
Pekan Olahraga Nasional (disingkat PON) adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.
Penyelengaraan PON I
Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).
Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.
Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.








